Jakarta — Dunia seni kembali mencatat sejarah baru. Sebuah lukisan potret langka karya maestro Austria Gustav Klimt resmi terjual dengan harga fantastis Rp 3,9 triliun dalam pelelangan yang digelar di balai lelang Sotheby’s New York. Proses lelang berlangsung dramatis selama 20 menit, diwarnai persaingan sengit antara para kolektor internasional yang berebut untuk memiliki karya monumental tersebut.
Lukisan yang berdiri megah dengan tinggi 1,8 meter ini dikerjakan Klimt dari tahun 1914 hingga 1916. Karya tersebut menggambarkan seorang putri dari keluarga elite Wina, berbalut jubah kaisar Asia Timur—simbol kemewahan dan pengaruh budaya yang kerap hadir dalam karya-karya Klimt pada masa keemasannya.
Keberadaan lukisan ini juga menyimpan kisah dramatis. Karya tersebut berhasil selamat dari kebakaran kastil di Austria, sebuah insiden yang melahap banyak karya seni penting lain di lokasi yang sama. Bahkan beredar kabar bahwa sang subjek dalam lukisan turut lolos dari kejaran Nazi berkat status potretnya—sebuah narasi yang hingga kini masih misterius dan belum pernah bisa dipastikan sepenuhnya.
Sebelum dilelang, lukisan ini menjadi bagian dari koleksi pribadi Leonard A. Lauder, miliarder pewaris kerajaan kosmetik raksasa The Estée Lauder Companies. Lauder, yang meninggal di usia 92 tahun, meninggalkan koleksi seni yang ditaksir mencapai Rp 6,6 triliun, dan potret Klimt ini menjadi salah satu mahakarya paling bernilai dalam warisannya.
Rekor ini sekaligus menggulingkan capaian besar sebelumnya: potret Marilyn Monroe karya Andy Warhol, yang pada tahun 2022 terjual sekitar Rp 3,2 triliun. Dengan demikian, Klimt meneguhkan posisinya sebagai salah satu ikon seni modern yang nilai karyanya terus melambung melampaui generasi.
Peristiwa ini menjadi bukti bahwa karya seni klasik tidak hanya memancarkan nilai estetika, tetapi juga menyimpan narasi sejarah, tragedi, dan kemewahan yang membuatnya terus diburu oleh para kolektor dunia.
(Sumber referensi: Laporan detikpop “20 Menit Menegangkan, Lukisan Gustav Klimt Pecah Rekor Rp 3,9 Triliun”)
0 Komentar